berita industri

Peneliti Amerika meningkatkan metode penyimpanan solar

2018-05-31
Energi matahari adalah sumber energi bersih yang tidak ada habisnya, tetapi untuk memanfaatkan sepenuhnya energi matahari, penting untuk memecahkan masalah utama tentang bagaimana menyimpan energi matahari dengan biaya lebih rendah setiap saat. Sebuah tim di Universitas Stanford melaporkan pada tanggal 31 Oktober bahwa mereka telah meningkatkan metode penyimpanan energi matahari dengan memecah molekul air, menjadikan metode tersebut 30% dari efisiensi energinya, yang merupakan metode paling efisien dari metode serupa saat ini.
Prinsip ilmiah dari pendekatan ini tidak rumit: pertama, menggunakan sel surya untuk menguraikan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen, lalu melepaskan energi kimia yang tersimpan dalam proses sesuai kebutuhan, dengan menggabungkan kembali oksigen dan hidrogen yang dihasilkan untuk menghasilkan air, atau dalam pembakaran hidrogen dalam mesin pembakaran internal.
Prinsip penyimpanan energi ini sudah dikedepankan, tetapi bagaimana membuatnya menjadi proses industri yang efisien merupakan masalah yang sulit. Tim interdisipliner dari Stanford University menerbitkan sebuah makalah di British Journal of nature communication bahwa mereka membuat tiga perbaikan pada metode di atas. Pertama-tama, sel surya tiga persimpangan yang mereka gunakan berbeda dari sel surya berbasis silikon konvensional. Sel surya yang terbuat dari 3 bahan semikonduktor yang tidak biasa ini dapat menyerap cahaya biru, hijau, dan merah dari cahaya matahari secara bergantian. Efisiensi konversi energi matahari menjadi energi listrik dinaikkan menjadi 39%, sedangkan efisiensi konversi fotolistrik sel surya berbasis silikon konvensional hanya sekitar 20%.
Kedua, para peneliti berfokus pada peningkatan katalis yang digunakan untuk menguraikan molekul air, sangat meningkatkan efisiensi katalitik. Selain itu, mereka menggabungkan dua perangkat elektrolisis yang sama untuk bereaksi dan menyiapkan dua kali hidrogen, yang sebelumnya hanya menggunakan satu elektroliser. Eksperimen menunjukkan bahwa efisiensi penyimpanan energi dari metode yang ditingkatkan adalah 30%, yang melebihi 24,4% dari metode serupa di industri.
Thomas Jaramilo, seorang profesor teknik kimia dan ilmu foton di Universitas Stanford, mengatakan bahwa hasilnya adalah selangkah lebih dekat ke pengembangan proses industri yang praktis dan berkelanjutan yang menguraikan molekul air menjadi proses industri yang praktis dan berkelanjutan. Langkah selanjutnya akan terus mempelajari bagaimana mencapai efisiensi penyimpanan energi yang serupa dengan bahan dan perangkat berbiaya lebih rendah.
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept